BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam
pelayanan bimbingan dan konseling banyak masalah konseli yang salah satunya
berkaitan dengan masalah karir, yang mana karir ini dijalankan seorang individu
selama rentang hidupnya. Dengan ini agar pencapaian kompetensi siswa yang
optimal diperlukan suatu layanan, bantuan, atau pendekatan terhadap siswa
untuk memecahkan masalah karir, memperoleh penyesuaian diri yang
sebaik-baiknya antara kemampuan dan lingkungan hidupnya, memperoleh
keberhasilan dan perwujudan diri dalam perjalanan hidupnya.
Dan dengan itulah muncullah teori-teori tentang karir
yang diantaranya menjelaskan tentang bagaimana menentukan karir dan
tahap-tahap perkembangan karir. Dan dengan teori-teori ini bisa membantu
seorang konselor agar dalam melakukan bimbingan karir tidak hanya mengacu pada
aspek pengetahuannya saja.
Dan dengan ini kelompok kami mengangkat tentang salah
satu teori karir yaitu teori Donald E. Super.
B. Rumusan
Masalah
1. Siapa
tokoh yang paling berpengaruh dalam teori super?
2. Bagaimanakah
konsep dasar dari teori super?
3. Bagaimanakah
karakteristik dari teori super?
4. Bagaimanakah
pengaplikasian teori super dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling karier?
C. Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk
memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling Karier yang diampu oleh Dra.
Sinta Saraswati, M.Pd., Kons
2. Agar
dapat lebih memahami dari materi teori-teori perkembangan karir.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tokoh
yang Berpengaruh dalam Teori Super
Donald Super menaruh perhatian pada
psikologi diferensial sebagai cabang ilmu psikologi yang mempelajari perbedaan
bermakna antara individu-individu, antara lain dengan menggunakan alat-alat tes
untuk memperoleh data tentang berbagai ciri kepribadian yang jelas mempunyai
kaitan dengan mmememgang suatu jabatan, seperti kemampuan intelektual, bakat
khusus, minat, dan sifat-sifat kepribadian. Dalam hal ini donal Super mengakui
sembangan positif dari teori treiit and
factor, yang untuk sebagaian bergerak dalam psikologi diferensial. Donald Super juga mencanangkan suatu pandangan tentang perkembangan karier
yang berlingkup sangat luas , karena perkembangan jabatan itu dipandang sebagai
suatu proses yang mencakup banyak faktor. Faktor tersebut untuk sebagian terdapat
pada individu sendiri dan untuk sebagian terdapat dalam lingkungan hidupnya
yang semuanya berinteraksi satu sama lain dan bersama-sama membentuk proses
perkembangan karier seseorang. Pilihan jabatan merupakan suatu perpaduan dari
aneka faktor pada individu sendiri seperti kebutuhan sifat-sifat kepribadian ,
serta kemampuan intelektual , dan banyak faktor di luar individu , seperti
taraf kehidupan sosial-ekonomi keluarga, variasi tuntutan lingkungan kebudayaan
, dan kesempatan/kelonggaran yang muncul. Titik berat dari hal-hal tersebut
diatas terletak pada faktor-faktor pada individu sendiri.
B. Konsep
Dasar Teori Super
Teori ini dasarnya adalah bahwa
kerja itu perwujudan konsep diri. Artinya orang mempunyai konsep diri dan ia
berusaha menerapkan konsep diri itu dengan memilih pekerjaan,hal yang menurut
orang tersebut paling memungkinkannya berekspresi diri. Teori perkembangan ini
menerima teori matching (teori konsep diri), tetapi memandang bahwa pilihan
kerja itu bukan peristiwa yang sekali terjadi dalam hidup seseorang (misalnya
waktu tamat pendidikan dan mau meninggalkan sekolah).
Pilihan
kerja merupakan fungsi tahap perkembangan orang dan prosesnya berlangsung dalam
rangka penunaian kegiatan-kegiatan atau tugas-tugas yang dinamakan Super
tugas-tugas perkembangan pekerjaan. Tugas-tugas perkembangan itu adalah preferensi pekerjaan (14-18 tahun), spesifikasi preferen (18-21 tahun), implementasi preferensi (21-25 tahun), stabilisasi di dalam suati pekerjaan (25-35 tahun), dan konsolidasi status dan kemajuan (masa
akhir usia 30an dan pertengahan usia 40an).
Teori super dinyatakan dalam bentuk
proposisi. Pada mulanya, yaitu pada 1953, super mengenali 10 proposisi. Kemudian 1957, bersama Bachrach, itu
dikebangkan menjadi 12.
Dalam perkembangan selanjutnya
melalui studi-studi dan kajian-kajian, dan memperoleh balikan dan kecaman atas
teorinya dari sejumlah pakar, super menyempurnakan teorinya.
Unsur yang medasar dalam pandangan
Super adalah konsep diri atau gambaran diri sehubungan dengan pekerjaan yang akan
dilakukan dan jabatan yang akan dipegang, yang merupakan sebagaian dari
keseluruhan gambaran tenntang diri sendiri.
Proses
perkembangan karir dibagi atas lima tahap, yaitu :
1. Pengembangan
(Growth) dari lahir sampai umur
tahun, dimana anak mengembangkan berbagai
potensi, pandangan khas, sikap, minat, dan kebutuhan-kebutuhan yang dipadukan
dalam struktur kepribadian gambaran diri.

2. Eksplorasi
( Exploration) , dari usia 15-24 tahun, dimana orang muda memikirklan berbagai
alternative jabatan, tetapi belum mengambil keputusan yang mengikat
3. Pemantapan
(Extabilishment) dari umur 25-44 tahun, yang bercirikan usaha tekun memantapkan
diri melalui seluk beluk pengalaman selama menjalani karir tertentu.
4. Pembinaan
(Maintenance) dari umur 45-64 tahun, dimana orang-orang yang sudah dewasa
menyesuakan diri dalam penghayatan jabatannya.
5. Kemunduran
(decline) bila seseorang sudah memasuki masa pension dan harus menemukan pola
hidup baru sesudah melepaskan jabatanya.
C. Karakteristik
Dari Teori Super
Teori
ini menekankan pada pentingnya pengembangan self concept. Menurut Super, self
concept berubah tiap waktu dan perkembangannya menghasilkan pengalaman baru.
Super
berpendapat bahwa jabatan pilihan dan kompetensi sejajar dengan situasi
kehidupan sesorang, disetiap waktu dan pengalaman. Super mengembangkan konsep
vocational maturaty, yang mungkin cocok atau tidak dengan chronological age :
siklus ini dialami seseoarang pada saat tahapan dimana mengalamai transisi
karir.
Adapun pentahapan – pentahapannya sendiri menurut tahapan usia berikut karakteristiknya adalah sebagai berikut :
Adapun pentahapan – pentahapannya sendiri menurut tahapan usia berikut karakteristiknya adalah sebagai berikut :
Tahapan
|
Usia
|
Karakteristik
|
Pertumbuhan
|
Sejak lahir hingga
usia 14 atau 15
|
Pembeentukan konsep
diri, mengembangkan kapasitas, sikap, minat, dan kebutuhan serta membentuk
sebuah pemahaman umum dari sunia kerja
|
Eksplorasi
|
15 – 24 tahun
|
”try out” melalui
kelas – kelas, pengalaman kerja, hobi – hobi. Mengumpulkasn informasi yang
relevan. Pilihan tentative dan pengembangan skill – skill terkait.
|
Memulai
(establishment)
|
25 – 44 tahun
|
Memasuki
pembangunan skill dan stabilisasi melalui pengalaman kerja
|
Pemeliharaan
(maintenance)
|
45 – 64 tahun
|
Proses penyesuaian
berlanjut untuk meningkatkan posisi
|
Penurunan (decline)
|
65 tahun ke atas
|
Mengurangi output,
menyiapkan diri untuk masa pensiun
|
Individu berubah
seiring waktu dan pengalaman, serta mengalami kemajuan melalui tahapan
perkembangan vokasional berikut ini :
Vokasional
|
Usia
|
Karakteristik
Umum/Tugas Perkembangan
|
Crysrallization
|
14 – 18 tahun
|
Mengembangkan dan
merencanakan sebuah tujuan vokasional yang mungkin untuk diraih
|
Spesifikasi
|
18 – 21 tahun
|
Menegaskan tujuan
vokasional
|
Implementasi
|
21 – 24 tahun
|
Pelatihan dan
menghasilkan pekerjaan
|
Stabilisasi
|
24 – 35 tahun
|
Bekerja dan
menegaskan pilihan karir
|
Konsolidasi
|
35 tahun ke atas
|
Peningkatan dalam
karir
|
Walaupun
sebenarnya Super menghadirkan tahapan–tahapan dan tugas–tugas dalam sebuah
rangkaian, ia kemudian menambahkan bahwa kita berputar dan melakukan putaran
sepanjang kehidupan kita sebagaimana kita mengadaptasi perubahan dalam diri
kita sebaik trend yang juga berkembang dalam dunia kerja. Memahami usia–usia
ini dan menghubungkan tahapan–tahapan dari pengembangan karir membantu
fasilitator memilih respon–respon dan aktivitas yang tetap.
Super dan Thompson (1979) mengidentifikasikan 6 faktor dalam kedewsaan vokasional:
Super dan Thompson (1979) mengidentifikasikan 6 faktor dalam kedewsaan vokasional:
1.
Kesadaran
akan perencanaan ke depan
2.
Kemampuan
pembuatan keputusan
3.
Pengetahuan
dan penggunaan sumber – sumber informasi
4.
Informasi
karir umum
5.
Dunia
umum dari informasi pekerjaan
6.
Informasi
detail tentang preferensi pekerjaan
Super juga melihat pada peran berbeda yang kita
mainkan sepanjang kehidupan kita dan kepentingan relatif yang kita berikan pada
peran – peran ini sepanjang kehidupan kita. Singkatnya, teori konsep diri
menghipotesiskan bagaimana seorang individu, secara sadar atau tidak sadar,
mendefinisikan diri mereka dari sebuah istilah predisposisi konsep diri untuk
mencari tipe pilihan karir.
Individu yang memiliki cita-cita tentang pekerjaannya, memilih pekerjaan, menyelesaikan permasalahan masa transisi dari sekolah ke dunia kerja, proses menyesuaikan diri di dunia kerja, adalah proses-proses yang dilalui oleh individu ketika mulai masuk ke dunia kerja atau biasa disebut dengan berkarir. Donald E. Super (1957) memiliki pandangan mengenai dunia kerja atau individu yang berkarir dipengaruhi oleh rentang perkembangannya. Super memandang erat kaitannya antara perjalanan hidup individu dengan proses yang harus dilaluinya ketika hendak berkarir
Individu yang memiliki cita-cita tentang pekerjaannya, memilih pekerjaan, menyelesaikan permasalahan masa transisi dari sekolah ke dunia kerja, proses menyesuaikan diri di dunia kerja, adalah proses-proses yang dilalui oleh individu ketika mulai masuk ke dunia kerja atau biasa disebut dengan berkarir. Donald E. Super (1957) memiliki pandangan mengenai dunia kerja atau individu yang berkarir dipengaruhi oleh rentang perkembangannya. Super memandang erat kaitannya antara perjalanan hidup individu dengan proses yang harus dilaluinya ketika hendak berkarir
D. Aplikasi
Teori Super dalam Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Karier
Aplikasi pada masa SMA siswa berada
pada tahap eksplorasi. Pada tahap ini remaja mulai memikirkan beberapa
alternative pekerjaan tetapi belum mengambil keputusan yang menetap dan
menikah. Pada tahap ini juga individu berusaha mengidentifikasi jenis
pekerjaan.
Pada masa ini BK memberikan
pengarahan terhadap siswanya berupa pencerahan karir seperti memberikan
informasi dan wawasan karier yang akan membantu pemilihan karier. Bentuk
pemberian informasinya seperti pemberian gambaran manivestasi pekerjaan yang di
inginkan siswa dalam fantasi (membayangkan), diskusi mengenai karier dsb. Yang
pada akhirnya siswa dapat mempertimbangkan keinginannya dengan realitas.
PENUTUP
A. Kesimpulan