Saturday, April 20, 2013

MAKALAH BKK TEORI SUPER



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
                  Dalam pelayanan bimbingan dan konseling banyak masalah konseli yang salah satunya berkaitan dengan masalah karir, yang mana karir ini dijalankan seorang individu selama rentang hidupnya. Dengan ini agar pencapaian kompetensi siswa yang optimal diperlukan suatu layanan, bantuan, atau pendekatan terhadap siswa untuk memecahkan masalah karir, memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya antara kemampuan dan lingkungan hidupnya, memperoleh keberhasilan dan perwujudan diri dalam perjalanan hidupnya.
Dan dengan itulah muncullah teori-teori tentang karir yang  diantaranya menjelaskan tentang bagaimana menentukan karir dan tahap-tahap perkembangan karir. Dan dengan teori-teori ini bisa membantu seorang konselor agar dalam melakukan bimbingan karir tidak hanya mengacu pada aspek pengetahuannya saja.
Dan dengan ini kelompok kami mengangkat tentang salah satu teori karir yaitu teori Donald E. Super.

B.     Rumusan Masalah
1.      Siapa tokoh yang paling berpengaruh dalam teori super?
2.      Bagaimanakah konsep dasar dari teori super?
3.      Bagaimanakah karakteristik dari teori super?
4.      Bagaimanakah pengaplikasian teori super dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling karier?

C.     Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling Karier yang diampu oleh Dra. Sinta Saraswati, M.Pd., Kons
2.      Agar dapat lebih memahami dari materi teori-teori perkembangan karir.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Tokoh yang Berpengaruh dalam Teori Super
            Donald Super menaruh perhatian pada psikologi diferensial sebagai cabang ilmu psikologi yang mempelajari perbedaan bermakna antara individu-individu, antara lain dengan menggunakan alat-alat tes untuk memperoleh data tentang berbagai ciri kepribadian yang jelas mempunyai kaitan dengan mmememgang suatu jabatan, seperti kemampuan intelektual, bakat khusus, minat, dan sifat-sifat kepribadian. Dalam hal ini donal Super mengakui sembangan positif dari teori treiit and factor, yang untuk sebagaian bergerak dalam psikologi diferensial. Donald Super juga mencanangkan suatu pandangan tentang perkembangan karier yang berlingkup sangat luas , karena perkembangan jabatan itu dipandang sebagai suatu proses yang mencakup banyak faktor. Faktor tersebut untuk sebagian terdapat pada individu sendiri dan untuk sebagian terdapat dalam lingkungan hidupnya yang semuanya berinteraksi satu sama lain dan bersama-sama membentuk proses perkembangan karier seseorang. Pilihan jabatan merupakan suatu perpaduan dari aneka faktor pada individu sendiri seperti kebutuhan sifat-sifat kepribadian , serta kemampuan intelektual , dan banyak faktor di luar individu , seperti taraf kehidupan sosial-ekonomi keluarga, variasi tuntutan lingkungan kebudayaan , dan kesempatan/kelonggaran yang muncul. Titik berat dari hal-hal tersebut diatas terletak pada faktor-faktor pada individu sendiri.

B.     Konsep Dasar  Teori Super
            Teori ini dasarnya adalah bahwa kerja itu perwujudan konsep diri. Artinya orang mempunyai konsep diri dan ia berusaha menerapkan konsep diri itu dengan memilih pekerjaan,hal yang menurut orang tersebut paling memungkinkannya berekspresi diri. Teori perkembangan ini menerima teori matching (teori konsep diri), tetapi memandang bahwa pilihan kerja itu bukan peristiwa yang sekali terjadi dalam hidup seseorang (misalnya waktu tamat pendidikan dan mau meninggalkan sekolah).
Pilihan kerja merupakan fungsi tahap perkembangan orang dan prosesnya berlangsung dalam rangka penunaian kegiatan-kegiatan atau tugas-tugas yang dinamakan Super tugas-tugas perkembangan pekerjaan. Tugas-tugas perkembangan itu adalah preferensi pekerjaan (14-18 tahun), spesifikasi preferen (18-21 tahun), implementasi preferensi  (21-25 tahun), stabilisasi di dalam suati pekerjaan (25-35 tahun), dan konsolidasi status dan kemajuan (masa akhir usia 30an dan pertengahan usia 40an).
            Teori super dinyatakan dalam bentuk proposisi. Pada mulanya, yaitu pada 1953, super mengenali 10 proposisi.  Kemudian 1957, bersama Bachrach, itu dikebangkan menjadi 12.
            Dalam perkembangan selanjutnya melalui studi-studi dan kajian-kajian, dan memperoleh balikan dan kecaman atas teorinya dari sejumlah pakar, super menyempurnakan teorinya.
            Unsur yang medasar dalam pandangan Super adalah konsep diri atau gambaran diri sehubungan dengan pekerjaan yang akan dilakukan dan jabatan yang akan dipegang, yang merupakan sebagaian dari keseluruhan gambaran tenntang diri sendiri.
Proses perkembangan karir dibagi atas lima tahap, yaitu :
1.      Pengembangan (Growth) dari lahir sampai umur  tahun, dimana anak mengembangkan berbagai potensi, pandangan khas, sikap, minat, dan kebutuhan-kebutuhan yang dipadukan dalam struktur kepribadian gambaran diri.
2.      Eksplorasi ( Exploration) , dari usia 15-24 tahun, dimana orang muda memikirklan berbagai alternative jabatan, tetapi belum mengambil keputusan yang mengikat
3.      Pemantapan (Extabilishment) dari umur 25-44 tahun, yang bercirikan usaha tekun memantapkan diri melalui seluk beluk pengalaman selama menjalani karir tertentu.
4.      Pembinaan (Maintenance) dari umur 45-64 tahun, dimana orang-orang yang sudah dewasa menyesuakan diri dalam penghayatan jabatannya.
5.      Kemunduran (decline) bila seseorang sudah memasuki masa pension dan harus menemukan pola hidup baru sesudah melepaskan jabatanya.








C.     Karakteristik Dari Teori Super
http://princediandra.files.wordpress.com/2010/07/super.jpg?w=541&h=390
            Teori ini menekankan pada pentingnya pengembangan self concept. Menurut Super, self concept berubah tiap waktu dan perkembangannya menghasilkan pengalaman baru.
            Super berpendapat bahwa jabatan pilihan dan kompetensi sejajar dengan situasi kehidupan sesorang, disetiap waktu dan pengalaman. Super mengembangkan konsep vocational maturaty, yang mungkin cocok atau tidak dengan chronological age : siklus ini dialami seseoarang pada saat tahapan dimana mengalamai transisi karir.
Adapun pentahapan – pentahapannya sendiri menurut tahapan usia berikut karakteristiknya adalah sebagai berikut :
Tahapan
Usia
Karakteristik
Pertumbuhan
Sejak lahir hingga usia 14 atau 15
Pembeentukan konsep diri, mengembangkan kapasitas, sikap, minat, dan kebutuhan serta membentuk sebuah pemahaman umum dari sunia kerja
Eksplorasi
15 – 24 tahun
”try out” melalui kelas – kelas, pengalaman kerja, hobi – hobi. Mengumpulkasn informasi yang relevan. Pilihan tentative dan pengembangan skill – skill terkait.
Memulai (establishment)
25 – 44 tahun
Memasuki pembangunan skill dan stabilisasi melalui pengalaman kerja
Pemeliharaan (maintenance)
45 – 64 tahun
Proses penyesuaian berlanjut untuk meningkatkan posisi
Penurunan (decline)
65 tahun ke atas
Mengurangi output, menyiapkan diri untuk masa pensiun
Individu berubah seiring waktu dan pengalaman, serta mengalami kemajuan melalui tahapan perkembangan vokasional berikut ini :
Vokasional
Usia
Karakteristik Umum/Tugas Perkembangan
Crysrallization
14 – 18 tahun
Mengembangkan dan merencanakan sebuah tujuan vokasional yang mungkin untuk diraih
Spesifikasi
18 – 21 tahun
Menegaskan tujuan vokasional
Implementasi
21 – 24 tahun
Pelatihan dan menghasilkan pekerjaan
Stabilisasi
24 – 35 tahun
Bekerja dan menegaskan pilihan karir
Konsolidasi
35 tahun ke atas
Peningkatan dalam karir
            Walaupun sebenarnya Super menghadirkan tahapan–tahapan dan tugas–tugas dalam sebuah rangkaian, ia kemudian menambahkan bahwa kita berputar dan melakukan putaran sepanjang kehidupan kita sebagaimana kita mengadaptasi perubahan dalam diri kita sebaik trend yang juga berkembang dalam dunia kerja. Memahami usia–usia ini dan menghubungkan tahapan–tahapan dari pengembangan karir membantu fasilitator memilih respon–respon dan aktivitas yang tetap.
Super dan Thompson (1979) mengidentifikasikan 6 faktor dalam kedewsaan vokasional:
1.                  Kesadaran akan perencanaan ke depan
2.                  Kemampuan pembuatan keputusan
3.                  Pengetahuan dan penggunaan sumber – sumber informasi
4.                  Informasi karir umum
5.                  Dunia umum dari informasi pekerjaan
6.                  Informasi detail tentang preferensi pekerjaan
           
Super juga melihat pada peran berbeda yang kita mainkan sepanjang kehidupan kita dan kepentingan relatif yang kita berikan pada peran – peran ini sepanjang kehidupan kita. Singkatnya, teori konsep diri menghipotesiskan bagaimana seorang individu, secara sadar atau tidak sadar, mendefinisikan diri mereka dari sebuah istilah predisposisi konsep diri untuk mencari tipe pilihan karir.
Individu yang memiliki cita-cita tentang pekerjaannya, memilih pekerjaan, menyelesaikan permasalahan masa transisi dari sekolah ke dunia kerja, proses menyesuaikan diri di dunia kerja, adalah proses-proses yang dilalui oleh individu ketika mulai masuk ke dunia kerja atau biasa disebut dengan berkarir. Donald E. Super (1957) memiliki pandangan mengenai dunia kerja atau individu yang berkarir dipengaruhi oleh rentang perkembangannya. Super memandang erat kaitannya antara perjalanan hidup individu dengan proses yang harus dilaluinya ketika hendak berkarir

D.    Aplikasi Teori Super dalam Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Karier
            Aplikasi pada masa SMA siswa berada pada tahap eksplorasi. Pada tahap ini remaja mulai memikirkan beberapa alternative pekerjaan tetapi belum mengambil keputusan yang menetap dan menikah. Pada tahap ini juga individu berusaha mengidentifikasi jenis pekerjaan.
            Pada masa ini BK memberikan pengarahan terhadap siswanya berupa pencerahan karir seperti memberikan informasi dan wawasan karier yang akan membantu pemilihan karier. Bentuk pemberian informasinya seperti pemberian gambaran manivestasi pekerjaan yang di inginkan siswa dalam fantasi (membayangkan), diskusi mengenai karier dsb. Yang pada akhirnya siswa dapat mempertimbangkan keinginannya dengan realitas.

PENUTUP
A.    Kesimpulan


Continue Reading...

TUGAS PSIKOLOGI KONSELING



Jawaban :
1.                A. Thinking (pemikiran)
Dalam pendekatan yang berorientasi pada pemikiran memiliiki anggapan dasar bahwa jika individu memiliki pemikiran tak rasional dan tak logis maka ia adalah pribadi yang bermasalah ( tidak sehat ) dan akan menjadi pribadi yang sehat bila konselor dapat membantu klien mengubah pemikiran yang tak rasional dan tak logis menjadi berpikir rasional dan logis
Contoh : si A adalah anak SMP umur 15 tahun.si A beranggapan bahwa dia adalah anak yang paling cantik di sekolah dan dia merasa tidak ada yang bisa menyainginya . dia selalu dandan yang berlebihan tidak sesuai dengan umurnya . dia sering berkata pada dirinya “ saya yang paling cantik di sekolah ini dan saya harus berdandan yang sempurna agar semua laki-laki tertarik dengan saya “ . padahal teman sebangku nya sudah bilang pada si A kalo dandan jangan berlebihan tapi si A menghiraukan omongan temannya itu .
B. Feeling (perasaan)
Dalam pendekatan ini perhatian utama konselor pada emosi , afeksi dan perasaan klien . dalam pendekatan yang berorientasi pada perasaan memiliki anggapan dasar bahwa jika perasaan dan emosi kusut individu tidak dapat mengekspresikan dan memahami perasaan-perasaan yang dialaminya maka individu tersebut adalah individu yang tidak sehat atau dapat dikatakan individu bermasalah.
Contohnya :
Ririn mempunyai sahabat dekat yaitu erna . setiap hari mereka selalu curhat bareng . ririn baru saja punya pacar baru bernama hery . lalu dia cerita ke erna . suatu saat erna di sms hari untuk menanyakanntentang ririn. Tapi lama kelamaan hery suka sama erna . lama kelamaan ririn tau tentang hal itu . ririn sangat marah . benci jengkel pada erna tetapi ririn tidak pernah mengungkapkan pada erna . lama kelamaan hubungan persahabatan mereka renggang . sejak saat itu mereka tidak pernah mau berkomunikasi lagi .
c. tindakan ( action )
dikatakan bermasalah jika individu tidak dapat merubah dari tingkah laku yang menimbulkan masalah ke perilaku yang sesuai dan mendukung pada tingkah laku yang bermanfaat.
Contoh : virna adalah anak yang cantik dan pandai di sekolahnya .dan di sekolahnya dia mempunyai pacar orang kristen.suatu ketika dia mengikuti rohis di sekolah nya . ceramah yang di sampaikan bu ustadzah tentang hijab is beauty . bu ustadzah berkata orang islam wajib menutup aurat kalo tidak ia berdosa. Setelah pengajian selesai virna kepikiran kata-kata ustadzah tadi .virna bingung apa yang harus dilakukan .jika dia tidak nmenutup aurat dia akan berdosa karena dia orang islam jika dia menutup aurat dia belum siap karena pacarnya adalah orang kristen.
Contoh : faisal anak yang baik dan penurut dengan orang tuanya . orang tuanya menyuruh dia kuliah di solo dengan jurusan fisika .padahal dia tidak minat dengan jurusan itu. Dia tidak pernah belajar dan hasil ulangan semester satu sangat rendah . orang tuanya selalu mengingatkan supaya dia belajar di semester depan . tetapi faisal tidak semngat lagi kuliah .dia malah sering bolos dan selalu menghambur-hamburkan uang.

Continue Reading...
 

guidance and counseling Copyright © 2009 Girlymagz is Designed by Bie Girl Vector by Ipietoon